Bebenet | Dalam website pemberitaan milik media Kompas menyebutkan bahwa Indonesia Krisis Regenerasi dan juga Indonesia Terancam Kehilangan Petani. Indonesia menghadapi ancaman kehilangan petani akibat kurangnya minat generasi muda untuk mengembangkan sektor pertanian. Dikutip dari Kompas.com Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana mengatakan, penyuluh pertanian memiliki peranan penting untuk menyiapkan tenaga atau generasi muda petani. Dia menyebutkan, regenerasi petani di kabupaten maupun kota masih sangat minim. Maka, penyuluh pertanian perlu mengoptimalkan perannya agar generasi-generasi muda petani dapat tumbuh.(Dikutip dari Kompas.com)
Memang sangat benar sekali, saat ini hampir diseluruh pelosok negeri ini generasi mudanya sudah kehilangan semangat untuk bertani utamanya mereka yang berpendidikan tinggi, bahkan seakan-akan malu dan juga gengsi untuk meneruskan pekerjaan orang tuanya yaitu bertani. Sebenarnya kegiatan bertani merupakan prospek yang luar biasa baik dari sisikeuntungannya maupun manfaatnya.
Perlu kita ketahui bersama bahwa dari semua hasil pertanian adalah kebutuhan primer yang sangat wajib untuk di konsumsi oleh masyarakat. Keadaan inilah yang sebenarnya harus di manfaatkan oleh orang yang mampu dan mau mengelola pertanian secara profesional. Negara Indonesia adalah negara agraris sangat berpotensi dalam bisnis pertanian dan juga masih sangat tebuka lebar untuk masyarakat Indonesia bagi mereka yang mempunyai ide kreatif.
Seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa jurusan Komunikasi asal Ngrayun ini, walaupun telah sarjana tetapi rasa malu untuk bertanipun tidak ada, bahkan bisa pergi umroh ke Tanah Suci yang memakan biaya puluhan juta. Walaupun mungkin banyak cemooh dari masyarakat "Sarjana kok bertani" tetapi tetap dilakoninya dengan santai hingga dia mampu membuktikan kepada teman, tetangga, saudara bahwa menjadi petani lebih menghasilkan ketimbang menjadi buruh ataupun bekerja pada instansi tertentu
Untuk Video Youtubnya klik tautan berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=FVrq3SRn5yc
Perlu kita ketahui bersama bahwa dari semua hasil pertanian adalah kebutuhan primer yang sangat wajib untuk di konsumsi oleh masyarakat. Keadaan inilah yang sebenarnya harus di manfaatkan oleh orang yang mampu dan mau mengelola pertanian secara profesional. Negara Indonesia adalah negara agraris sangat berpotensi dalam bisnis pertanian dan juga masih sangat tebuka lebar untuk masyarakat Indonesia bagi mereka yang mempunyai ide kreatif.
Seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa jurusan Komunikasi asal Ngrayun ini, walaupun telah sarjana tetapi rasa malu untuk bertanipun tidak ada, bahkan bisa pergi umroh ke Tanah Suci yang memakan biaya puluhan juta. Walaupun mungkin banyak cemooh dari masyarakat "Sarjana kok bertani" tetapi tetap dilakoninya dengan santai hingga dia mampu membuktikan kepada teman, tetangga, saudara bahwa menjadi petani lebih menghasilkan ketimbang menjadi buruh ataupun bekerja pada instansi tertentu
Untuk Video Youtubnya klik tautan berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=FVrq3SRn5yc
0 Response to "Sarjana dari Desa Ngrayun ini pilih bertani ketimbang jadi buruh terbukti bisa umroh ke Tanah Suci Makkah"
Posting Komentar