PJ Blog | Nahdlatul ulama' sebagai jam’iyah diniyah islamiyah, dalam sejarahnya selama ini mampu mengikat para anggotanya menjadi perkumpulan kekuatan sosial keagamaan yang besar dan tangguh dan oleh karenanya perlu memelihara dan meningkatkan hidmahnya sesuai dengan tujuan didirikanya yang dirumuskan dalam khittah 1926.
Nahdlatul Ulama' yang bertujuan untuk memperjuangkan berlakunya ajaran islam yang menganut faham Ahlussunnah Wal Jamaah menurut salah satu madzhab empat untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan dalam kesejahteraan umat dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Krisis nasional, adanya gerakan “islam radikal” yang mengancam institusi islam aswaja di Indonesia, sifat dan sikap “material isme” mengancam eksistensi politik keumatan (kemaslahatan), terus gerakan inflasi budaya, pasar dan berkreasi mengancam, eksistensi populisme dan prularisme.
Islam adalah agama dakwah dan disebarluaskan melalui dakwah, bukan dengan perang ataupun pedang. Dakwah dalam arti sempit memiliki arti menyeru ke jalan Allah.Namun dalam konteks kekinian dakwah seharusnya memiliki dua arti pokok. Pertama, menyeru dan membimbing manusia untuk menyembah Tuhan-nya yang Maha Esa dan Kedua, mengajak dan mendorong manusia untuk ikut serta (berpartisipasi) dalam proses pembangunan bangsa. Menyeru manusia untuk menyembah Tuhan adalah memberi arah yang benar di dalam kehidupan dunia dan akhirat, sedangkan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa adalah perjuangan untuk hidup yang lebih baik.
Kedua fungsi di atas haruslah sejalan-sejalin, sehingga terjadi keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi, antara kebutuhan material-jasmaniyah dan spiritual-ruhaniyah. Keseimbangan itu akan memberikan kebahagiaan dan keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebaliknya jika tidak seimbang, maka kehidupan ini akan timpang. Pengutamaan fungsi pertama dibanding fungsi kedua akan meniadakan eksistensi kita sebagai bangsa. Sedangkan dominasi fungsi yang kedua atas fungsi yang pertama, menjadikan manusia akan kehilangan arah hidupnya dan mengalami alienasi dalam kehidupan modern yang serba materialistik. Keserakahan dan perjuangan mencari materi secara berlebihan sebagai wujudnya.Akibat selanjutnya, muncul persaingan yang tidak sehat, pertarungan, persengketaan dan peperangan.Hidup kemudian diidentikan dengan penderitaan.
Dakwah sejatinya dipahami sebagai instrumen bagi pemasyarakatan pembangunan dengan mendasarkan pada nilai-nilai spiritualitas sebagai inspirasi dan motivasi pembangunan. Harapan kita dakwah kini dan di masa yang akan datang dapat menjadi katalisator dan dinamisator pembangunan Bangsa. Dengan memandang kegiatan dakwah dan aktivitas pembangunan merupakan suatu kesatuan yang saling memperkuat dan membentuk simbiosis mutualisme, maka aktivitas dakwah tidak teralienasi dari derap langkah pembangunan.
Pada sisi yang lain, pengkaderan dai merupakan sesuatu hal yang tak bisa di abaikan, pengkaderan dai sebagai langkah nyata dalam upaya kontiniutas perjuangan dakwah mesti pula diperhatikan. Karena tanpa adanya kaderisasi dai, tidak menutup kemungkinan estapeta perjuangan dakwah akan terganggu
0 Response to "Pentingnya Pengembangan DAI Nahdlatul Ulama adalah membentengi dari aliran radikal"
Posting Komentar