PJ Blog | Kereta api adalah bentuk transportasi rel yang terdiri dari serangkaian kendaraan yang ditarik sepanjang jalur kereta api untuk mengangkut kargo atau penumpang. Gaya gerak disediakan oleh lokomotif yang terpisah atau motor individu dalam beberapa unit. Meskipun propulsi historis mesin uap mendominasi, bentuk-bentuk modern yang paling umum adalah mesin diesel dan listrik lokomotif, yang disediakan oleh kabel overhead atau rel tambahan. Sumber energi lain termasuk kuda, tali atau kawat, gravitasi, pneumatik, baterai, dan turbin gas. Rel kereta api biasanya terdiri dari dua, tiga atau empat rel, dengan sejumlah monorel dan guideways maglev dalam campuran. Kata 'train' berasal dari bahasa Perancis Tua trahiner, dari bahasa Latin trahere 'tarik, menarik'.
PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penghasil produk dan jasa perkereta apian dan transportasi terus berusaha untuk menembus pasar asing. Hingga saat ini produk-produk PT INKA terus digenjot ke negara-negara tradisional seperti Amerika Serikat, China dan Uni Eropa. Tak berhenti sampai di sana, PT INKA melalui pemerintah RI pun secara bertahap mulai mengalihkan pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional seperti Afrika.
Salah satu negara Afrika yang kini mulai dijajaki adalah Sudan. Negara di Afrika Utara itu telah memiliki rencana pengembangan kereta api 2016–2029. Dalam rencana pengembangannya, pemerintah Sudan memerlukan investasi serta partisipasi negara-negara sahabat, termasuk Indonesia, dalam jumlah yang cukup besar.
Rencana pemerintah Sudan untuk pengembangan kereta api tersebut bisa dibilang Mega Proyek karena kebutuhan investasi yang cukup besar. Dalam rencana strategisnya, Pemerintah Sudan akan melakukan revitalisasi transportasi kereta api yang cukup masif, seperti; perbaruan armada kereta api Sudan secara bertahap, yang saat ini berjumlah 60 kereta lokomotif dan lebih dari 2.800 kereta penumpang. Selain itu, revitalisasi juga mencakup perbaruan dan pembangunan jalur kereta api Sudan yang panjangnya mencapai lebih dari 8.000 km.
Dalam website resmi Kementerian BUMN bahwa Manager Pemasaran Luar Negeri INKA Wai Wahdan, sudah menemui Menteri Perhubungan, Jalan dan Jembatan Republik Sudan Makkawi Muhammad Awad, serta Direktur Jenderal Sudan Railways Corporation (SRC) Mohamed Taha Ahmed, di kantor masing-masing, di Khartoum, Sudan. Pertemuan itu difasilitasi oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Republik Sudan dan Negara Eritrea, Burhanuddin dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah adanya komitmen kedua belah pihak untuk segera bekerja sama terkait kepentingan industri kereta api kedua negara, terutama dalam menindaklanjuti adanya kebutuhan pengadaan 6 unit kereta lokomotif serta 800 unit kereta barang di Sudan.
0 Response to "Kereta Api di Sudan ternyata buatan Indonesia INKA Madiun"
Posting Komentar