Berburu malam Lailatul Qadar di Masjid Tegalsari, Jetis, Ponorogo

Bebenet | Lailatul Qadar adalah malam yang penuh barokah, penuh hikmah, dan nilainya seribu kali dari bulan biasa. Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa, siapapun orang yang beriman pasti mengharapkan mendapatkan keberuntungan keberkahan dari Lailatul Qadar. Keistimewaan Lailatul Qadar diungkapkan oleh Allah SWT. dalam Surah Al-Qadar:1-5


!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ   !$tBur y71u÷Šr& $tB ä's#øs9 Íôs)ø9$# ÇËÈ   ä's#øs9 Íôs)ø9$# ׎öy{ ô`ÏiB É#ø9r& 9öky­ ÇÌÈ   ãA¨t\s? èps3Í´¯»n=yJø9$# ßyr9$#ur $pkŽÏù ÈbøŒÎ*Î/ NÍkÍh5u `ÏiB Èe@ä. 9öDr& ÇÍÈ   íO»n=y }Ïd 4Ó®Lym Æìn=ôÜtB ̍ôfxÿø9$# ÇÎÈ  

Artinya :
  1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[1593].
  2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu
  3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
  4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
  5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.
Rasulullah SAW menganjurkan agar berjaga-jaga untuk menanti malam Lailatul Qadar. Dijelaskan oleh beliau SAW pada sepuluh malam terkahir. Dalam hal ini telah disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA :

" Adalah Rasulullah SAW apabila telah masuk sepuluh malam Ramadhan
dibangunkanlah keluarganya dan senantiasa ia menjaga dirinya"
(HR. Bukhari dan Muslim)

Juga disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Ahmad, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

"Carilah (Malam Qadar) itu pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan"
(HR. Bukhari dan Ahmad)

Juga disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa adalah Rasulullah SAW berjaga, i'tikaf (di Masjid) pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dan beliau bersabda :

"Jagalah malam Qadar itu dalam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan"
(HR. Bukhari)

Pada judul artikel ini tertulis "Berburu malam Lailatul Qadar di Masjid Tegalsari, Jetis, Ponorogo" mungkin menjadi pertanyaan besar pada para pembaca semua khususnya warga Ponorogo dan sekitar, berikut urain singkatnya :

  1. Masjid Tegalsari adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-18. Masjid ini merupakan peninggalan Kyai Ageng Hasan Besari, seorang ulama besar yang hidup sekitar tahun 1742 pada zaman pemerintahan Pakubuwono II. Di dalam masjid tersimpan kitab yang berumur antara 150-170 tahun yang ditulis oleh Ronggo Warsito
  2. Masjid Tegalsari merupakan pusat penyiaran agama Islam terbesar di wilayah Kabupaten Ponorogo pada masa itu. Di masjid itu pula didirikan Pesantren Tegalsari yang amat tersohor dan mempunyai ribuan santri, berasal dari seluruh tanah Jawa dan sekitarnya.
  3. Masjid yang dibangun oleh para kyai sepuh tentunya dibangun dengan harta benda yang benar-benar halal jauh dari Riba serta jauh dari hal-hal maksiat lainnya, sehinggga sudah dapat dipastikan dan harus kita yakini kalau kita dalam keadaan suci, bersih baik pakaian, makanan, tempat dll kita gunakan untuk berdoa akan lebih mustajabah alias terkabul 
~ Sekian, semoga artikel ini bermanfaat ~

0 Response to "Berburu malam Lailatul Qadar di Masjid Tegalsari, Jetis, Ponorogo"

Posting Komentar