Sejarah Pendidikan Islam Antar Waktu




Makalah ini Disusununtuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Sejarah Pendidikan Islam”

FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI 04A)
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
PONOROGO
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini kami telah menyelesaikan makalah dengan judul ”Realita Pendidikan Islam Antar Waktu”.
Dalam makalah ini akan dibahas perkembangan pendidikan islam pada masa kejayaan yang ditandai dengan berkembangnya lembaga dan system pendidikan, masa kemunduran dan masa pembaharuan pendidikan islam.
Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
                                                                                                                       
Ponorogo,   April  2011

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I: PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah

BAB II: PEMBAHASAN
A.    Pendidikan Islam Pada Masa Kejayaan
B.     Pendidikan Islam Pada Masa Kemunduran
C.     Pendidikan Islam Pada Masa Pembaharuan

BAB III: PENUTUP
A.    Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pendidikan yang merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, yang merujuk pada perkembangan pola pikir dan peradaban manusia, khususnya perkembangan dan pertumbuhan pendidikan islam di dunia Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw, disampaikan dengan berbagai cara supaya bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat arab yang memiliki berbagai kebudayaan. Dalam perkembangannya, islam memiliki beberapa periode, yaitu masa kejayaan, kemunduran serta masa pembaharuan. Pada masing masing periode berpengaruh dalam perkembangan pendidikan islam. Agar lebih jelasnya akan disampaikan dalam pembahasan selanjutnya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan pendidikan islam pada masa kejayaan?
2.      Bagaimana  pendidikan islam pada masa kemunduran?
3.      Bagaimana pendidikan islam pada masa pembaharuan?

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Masa Kejayaan Pendidikan Islam
Masa kejayaan pendidikan islam berlangsung pada masa Daulah Umayyah selama 91 tahun (41-132H/661-750M).Dengan 14 orang kholifah yang dimulai Muawiyah Ibnu Abi Sufyan dan diakhiri oleh kholifah Marwan Ibnu Muhammad[1]. Dan dilanjutkan oleh Bani  Abbasiyah dari tahun 123 H (750-1258M).
Masa ini dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas-universitas dalam pusat kebudayaan islam yang nampak sangat memiliki pengaruh dan peranan yang dominan dalam membentuk pola kehidupan dan budaya kaum muslimin. Berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang melalui lembaga pendidikan itu menghasilkan pembentukan berbagai macam aspek budaya kaum muslimin.
1.    Berkembangnya lembaga lembaga pendidikan islam
Sebelum timbulnya lembaga pendidikan islam formal sebenarnya pendidikan dalam dunia islam berkembang lembaga pendidikan yang bersifat non formal[2].antara lain sebagai berikut:
a.                           Kuttab sebagai lembaga pendidikan dasar
     Kuttab atau maktab berasal dari kata dasar kataba yang berarti menulis atau tempat menulis atau bisa disebut lembaga pendidikan terendah, tempat anak anak mengenal dasar dasar bacaan, hitungan, dan tulisan dan tempat para remaja belajar dasar dasar ilmu agama seperti tafsir, hadits, fiqh dan bahasa.[3]
     Setelah itu kuttab juga berkembang menjadi lembaga pendidikan dasar yang bersifat formal. Sebelum datangnya islam, kuttab telah ada di negeri arab, walaupun belum banyak dikenal. Diantara penduduk makkah yang mula mula belajar menulis arab adalah Sufyan Ibnu Umayyah Ibnu Abdu Syams dan Abu Qais Ibnu Abdi Manaf Ibnu Zuhroh Ibnu Kilat. Keduanya mempelajarinya di negeri Hirah.



b.      Pendidikan rendah di istana
Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak anak para pejabat adalah berdasarkan pemikiran bahwa pendidikan itu harus bersifat menyiapkan anak anak didik agar mampu melaksanakan tugas tugasnya kelak setelah dewasa. Di istana orang tua murid (para pembesar di istana) adalah yang membuat rencana pelajaran tersebut selaras dengan anaknya dan tujuan yang dikehendaki oleh orang tuanya.[4]  Guru istana dinamakan Mu’addib . Tujuan dari pendidikan istana tidak mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi mu’addib harus mendidik kecerdasan, hati dan jasmani anak.[5]
c.       Toko toko kitab
Pada permulaan bani abbasiyah, dimana ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam sudah tumbuh dan berkembang  dan diikuti oleh penulisan kitab kitab dalam berbagai cabang  ilmu pengetahuan, maka berdirilah toko toko kitab. Pada mulanya toko toko kitab tersebut berfungsi sebagai tempat berjual beli kitab kitab yang telah ditulis dalam berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu. Mereka membeli dari para penulisnya kemudian menjualnya kepada siapa yang berminat untuk mempelajarinya.  Selain itu, toko juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para ulama, pujangga dan ahli ahli ilmu pengetahuan lainnya, uuntuk berdiskusi, berdebat, bertukar pikiran dan berbagi masalah ilmiyah.
d.      Rumah para ulama’ (ahli ilmu pengetahuan)
Banyak rumah rumah para ulama dan para ahli ilmu pengetahuan menjadi tempat belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya para ulama’ dan ahli yang bersangkutan yang tidak mungkin memberikan pelajaran di masjid, sedangkan pelajar banyak yang berminat untuk mempelajari ilmu pengetahuan dari padanya.
e.       Majlis atau salon kesusastraan
Adalah suatu majlis khusus yang diadakan oleh kholifah untuk membahas berbagai macam ilmu pengetahuan.
f.       Badiah (padang pasir, dusun tempat tinggal badwi)
Bahasa arab di kota kota sudah rusak dan menjadi bahasa pasaran dan campur baur dengan bahasa lainnya, ternyata tidak demikian halnya dengan badiah badiah atau di dusun dusun tempat tinggal orang orang arab di padang pasir. Mereka tetap mempertahankan keaslian dan kemurnian bahasa arab sesuai dengan kaidah kaiadahnya. Oleh karena itu, khalifah khalifah biasanya mengirimkan anak anaknya ke badiah badiah ini untuk mempelajari bahasa arab yang fasih lagi murni dan mempelajari pula syair syair serta sastra arab dari sumbernya yang asli.

g.       Rumah sakit
Rumah sakit bukan hanya berfungsi sebagai tempat merawat dan mengobati orang sakit, tetapi juga mendidik tenaga tenaga yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatan juga sebagai tempat praktikum dari sekolah kedokteran di luar rumah sakit.
h.      Perpustakaan
Perpustakaan dalam dunia islam pada masa jayanya, dikatakan sudah menjadi aspek budaya yang penting sekaligus sebagai tempat belajar dan sumber pengembangan ilmu pengetahuan.
i.        Masjid
Masjid dalam dunia islam, sepanjang sejarahnya tetap memegang peranan yang pokok, disamping fungsinya sebagai tempat berkomunikasi dengan tuhan, juga sebagai lembaga pendidikan dan pusat komunikasi sesama kaum muslimin[6].

2.         System pendidikan di sekolah
Timbulnya lembaga  pendidikan formal dalam bentuk sekolah dalam dunia islam adalah merupakan pengembangan semata dari system pengajaran dan pendidikan yang berlangsung di masjid masjid. Hal ini disebabkan karena adanya faktor:
·         Halaqoh (lingkaran) untuk mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan, yang di dalamnya juga terjadi diskusi dan perdebatan yang ramai sehingga menggangu orang yang sedang beribadah di masjid.
·         Berkembang luasnya ilmu pengetahuan, baik mengenai agama maupun umum, maka diperlukan semakin banyaknya halaqoh(lingkaran) yang tidak mungkin keseluruhanyya di tampung di masjid.
Dengan berdirinya madrasah, lengkaplah lembaga pendidikan islam yang bersifat formal, mulai tingkat dasar sampai tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pokok pokok rencana pelajaran pada berbagai tingkatan pendidikan tersebut sebagai berikut:
a.         Rencana pelajaran kuttab(pendidikan dasar)
       Mata pelajaran yang terdapat pada fase dasar adalah
§   Al qur’an
§   Agama
§   Membaca
§   Menulis
§   Syair
Dalam beberapa hal terkadang ditambah pula pelajaran nahwu, cerita cerita dan belajar berenang. Ada pula diantaranya kurikulum yang yang berisi mata pelajaran yang terbatas pada menghafal Al Qur’an dan mengajarkan beberapa dasar pokok agama. Pada umumnya anak anak menyelesaikan pendidikan dasar ini kurang lebih 5 tahun.[7]
b.    Rencana pelajaran tingkat menengah
Pada umumnya rencana pelajaran tingkat menengah meliputi mata pelajaran yang bersifat umum sebagai berikut:
§   Al quran
§   Bahasa arab dan kesusastraannya
§   Fiqih
§   Tafsir
§   Hadits
§   Nahwu/shorof/balagah
§   Ilmu-ilmu pasti
§   Mantiq
§   Ilmu falaq
§   Tarikh(sejarah)
§   Ilmu-ilmu alam
§   Kedokteran
§   Music
c.    Rencana pelajaran pada pendidikan tinggi
Pada umumnya rencana pelajaran pada perguruan tinggi islam di bagi menjadi dua jurusan yaitu:
§  Jurusan ilmu-ilmu agama serta sastra arab yang juga di sebut ilmu-ilmu naqliyah meliputi:
Ø  Tafsir al quran
Ø  Hadits
Ø  Fiqih dan ushul fiqih
Ø  Nahwu atau sorof
Ø  Balaghah
Ø  Bahasa arab dan kesusastraannya
§  Jurusan ilmu umum yang di sebut sebagai ilmu aqliyah meliputi:
Ø  Mantiq
Ø  Ilmu-ilmu alam dan kimia
Ø  Music
Ø  Ilmu-ilmu npasti
Ø  Ilmu ukur
Ø  Ilmu falaq
Ø  Ilmu ilahiyah atau Ketuhanan
Ø  Ilmu Hewan
Ø  Ilmu tumbuh-tumbuhan
Ø  Ilmu Kedokteran

3.    Puncak kemajuan ilmu dan kebudayaan islam
1)             Perkembangan ilmu naqli
Ilmu naqli adalah ilmu yang bersumber dari naqli (Al Qur’an dan hadits) yang berhubungan dengan agama islam meliputi:
a.    Ilmu tafsir
Ilmu ini pertama dikembangkan oleh sahabat Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud , Ali Bin Abi Tholib dan Ubay Bin Ka’ab. Tafsir bisa dilaksanakan dengan 2 cara yaitu tafsir bil ma’tsur dan tafsir bil ra’yi.
b.    Ilmu hadits
c.    Ilmu kalam
Ilmu kalam yang terbesar yaitu Washil Bin Atho’,Abu Huzail Al Allaf, Abu Hasan Al Asyari dan Imam Ghozali
d.    Ilmu tasawuf
Ilmu tasawuf adalah salah satu ilmu yang tumbuh dan matang pada          zaman abbasiyah. Dan ahli-ahli atau ulama-ulama antara lain : Alqusyairy, Shahabuddari,danImam Al Ghozali.
e.    Ilmu Bahasa.
Dalam masa abbasiyah ,ilmu bahasa tumbuh berkembang dengan suburnya karena bahasa arab semakin dewasa menjadi bahasa internasional.dan ulama yang termasyhur adalah Sibalwahi,Muaz Al Harra,Al Khasai,Abu Uzman Al Mazuini(tentang nahwu)
f.     Ilmu fiqih
Terdapat imam –imam fuqoha  yaitu Imam Abu Hanifah,Imam Malik,Imam Syafii dan Imam Ahmad.


2)             Perkembangan Ilmu Aqli
Adalah ilmu yang di dasarkan kepada pemikiran (rasio).Ilmu ini kebanyakan dikenal umat islam berasal dari terjemahan asing dari Yunani, Persia atau India.
a.    Ilmu kedokteran
Salah satu ahli kedokteran muslim yang sangat terkenal di dunia barat adalah Abu Ali Al-Husein Ibn Abdullah Ibn Sina atau Aulcenna.bukunya conun fi’L tib’ atau petunjuk tentang kedokteran.
b.    Ilmufilsafat
Selain ahli bidang kedokteran, Ibnu sina juga merupakan ahli filsafat dan juga Al Khindi, Al Farobi, Al Ghazali, Dan Ibnu Rusyd.
c.    Ilmu astronomi
Dalam literatur islam, astronomidisebut ilmu falak dan astronomi muslim yang tersohor adalah Al Batani, Abdul Wefa, dan Ali Ibnu Younis.
d.    Ilmu hitung
Dalam bahasa arab disebut juga dengan al jabar (perhitungan)sedangkan istilah algoritme berasal dari nama penemunya yaitu Al Khawarizmi.
e.    Ilmu kimia
Diantara ilmuwan muslim di bidang kimia adalah Abu Musa Jakfar Al-kufi yang menulis semacam Enslikopedi dan rangkuman kimia, dan juga Abu Bakar Zakaria M.Razi
f.     Ilmu bumi dan sejarah
            Masa abbasiyah banyak melahirkan pengarang dan ahli sejarah di antaranya Al haqidi, Al Ma’udy , dan Al Thobari.[8]

 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan dalam masa kejayaan pendidikan islam dimulai pada masa daulah umayyah selama 91 tahun (41-132 H/661-750 M) sampai bani abbasiyah tahun 132 H (750/1258 M), di tandai dengan  berkembangnya aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan serta budaya kaum muslimin   seperti berkembangnya lembaga lembaga pendidikan islam (kuttab, toko toko kitab dsb), system pendidikan di sekolah (rencana pendidikan tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat tinggi) dan merupakan puncak kemajuan ilmu dan kebudayaan islam.



B.       Masa Kemunduran Pendidikan Islam
Dalam sejarah islam, jatuhnya daulah abbasiyah pada tahun 1258 M dianggap berakhirnya zaman keemasan islam. Serangan militer Hulaghu Khan, penguasa Mongol dan Asia Tengah, merupakan sejarah berakhirnya masa kejayaan kaum muslimin.
 Kehancuran total yang dihadapi kota kota pendidikan dan kebudayaan islam yang mengakibatkan runtuhnya sendi sendi pendidikan islam dan melemahnya pemikiran islam disebabkan antara lain:
1.    Telah berkelebihannya filsafat islam
     Filsafat islam yang bercorak sufistis yang dimasukkan Al Ghazali dalam alam islami di timur dan berkelebihan pula Ibnu Rusyd  dalam memasukkan filsafat islamnya (yang bercorak rasionalistis) ke dunia islam barat.
2.    Sedikitnya kurikulum islam
     Materi pelajaran yang cukup sederhana, jumlah total dari jumlah buku yang harus dipelajari di suatu tingkatan sangat sedikit.
3.    Tertutupnya pintu ijtihad
     Pada kemunduran ini, pintu ijtihad sudah mulai dianggap tertutup, disebabkan oleh keruntuhan kota kota pendidikan islam. Kehancuran di bidang pendidikan berdampak semakin ditinggalkannya pendidikan intelektual, maka semakin statis kebudayaan islam karena daya intelektual generasi penerus tidak mampu mengadakan kreasi kreasi budaya baru, bahkan ketidak mampuannya untuk mengatasi persoalan persoalan baru yang dihadapi sebagai akibat perubahan dan perkembangan zaman. Ketidak mampuan itu merealisasi dalam pernyataan bahwa pintu ijtihad telah tertutup.
4.    Terjadinya pemberontakan pemberontakan serta serangan dari luar, menimbulkan kehancuran pada sendi sendi pendidikan islam
     Hal ini mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di dunia islam. Kehancuran total yang dialami oleh kota Bagdad dan Granada sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan islam, menandai runtuhnya sendi sendi pendidikan dan kebudayaan islam termasuk juga buku buku ilmu pengetahuan dari kedua pusat pendidikan di bagian timur dan barat dunia islam tersebut menyebabkan pula kemunduran pendidikan di seluruh dunia islam, terutama di bidang intelektual dan material, tetapi tidak pada kehidupan batin atau spiritual.

Keadaan yang demikian berlangsung selama masa kemunduran kebudayaan dan pendidikan islam sampai abad ke 12 H /18 M, timbul usaha untuk kembali mengadakan pemurnian kembali ajaran islam oleh beberapa tokoh, diantaranya:
a.       Muhammad Ibn Abd Al Wahab (1115 -1206 H/703-1792 M) di Jazirah Arab
b.      Syah Waliyulloh (1113-1176 H/1702-1762 M) di India
c.       Jalaluddin Al Afghani (1255-1315 H/1839-1897 M)
d.      Muhammad Abduh (1261-1323 H/1845-1905 M)
e.       Sayyid Khan (1323-1316 H/1817-1898 M) di India.
Dua pokok pemurnian tersebut adalah :
1.      Mengembalikan ajaran islam kepada Al Qur’an dan As Sunah
2.      Terbukanya pintu ijtihad

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan  bahwa runtuhnya pendidikan islam di mulai dengan runtuhnya daulah Bani Abbasiyah yang disebabkan oleh berlebihannya sufisme, sedikitnya kurikulum islam, tertutupnya pintu ijtihad, adanya pemberontakan serta serangan dari luar yang mengakibatkan runtuhnya sendi sendi pendidikan dan kebudayaan islam.

3.        Masa Pembaharuan Pendidikan Islam
Pendudukan mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelemahan dan keterbelakangan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukkan akan kelemahan umat islam, tetapi juga sekaligus menunjukkan kebodohan mereka. Inilah yang membuka mata mereka sehingga akhirnya timbul berbagai macam usaha pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan, untuk mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan mereka, termasuk dalam bidang pendidikan.
Adapun usaha usaha dalam pembaharuan islam adala sebagai berikut:
1.         Pembaharuan pola pola pendidikan islam
Dengan memperhatikan berbagai macam kelemahan dan kemunduran umat islam sebagai nampak pada masa sebelumnya dan dengan memperhatikan sebab sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh bangsa Eropa, maka secara garis besarnya ada 3 pola pemikiran pembaharuan islam. Ketiga pola tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Pola pembaharuan yang beriorentasi kepada pola pendidikan modern di Eropa
b.    Pola pembaharuan yang beriorentasi dan bertujuan untuk pemurnian ajaran agama islam
c.    Pola pembaharuan yang beriorentasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa masing masing dan yang bersifat nasionalisme
2.    Dualisme sistem pendidikan islam
Hal ini dilaksnanakan dengan jalan memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan  modern ke dalam sistem pendidikan tradisional dan memasukkan pendidikan agama ke sekolah yang modern. Dengan demikian diharapkan sistem pendidikan tradisional akan berkembang secara berangsur angsur menuju ke arah pendidikan modern, dan inilah yang sebenarnya di kehendaki oleh para pemikir pembaharu islam, yang beriorentasi pada ajaran agama yang murni, sebagaimana di pelopori oleh Al Afghani, Muhammad Abduh  dll. Sampai sekarang proses pemaduan antara kedua sistem dan pola pendidikan islam tersebut masih berlangsung di seluruh negara dan masyarakat islam.[9] 

Dari keterangan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa masa pembaharuan pendidikan islam diawali oleh pendudukan Napoleon Bonaparte di mesir yang akhirnya menyadarkan masyarakat islam akan keterpurukannya dan bangkitlah semangat umat islam berjuang untuk berdiri dan mengembangkan pendidikan sebagaimana sejarah keemasan pendidikan islam di masa lampau dan pola pembaharuan pendidikan islam yaitu pembaharuan islam yang beriorentasi pada pola pendidikan modern di Eropa, pemurnian ajaran agama islam dan kekayaan sumber daya bangsa masing masing serta bersifat nasionalisme dan juga terlaksananya masuknya kurikulum pendidikan modern ke dalam sistem pendidikan tradisional maupun agama.             

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
1.      Masa kejayaan pendidikan islam dimulai pada masa daulah umayyah selama 91 tahun (41-132 H/661-750 M) sampai bani abbasiyah tahun 132 H (750/1258 M), di tandai dengan  berkembangnya aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan serta budaya kaum muslimin   seperti berkembangnya lembaga lembaga pendidikan islam (kuttab, toko toko kitab dsb), system pendidikan di sekolah (rencana pendidikan tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat tinggi) dan merupakan puncak kemajuan ilmu dan kebudayaan islam.
2.      Kemunduran pendidikan islam di mulai dengan runtuhnya daulah Bani Abbasiyah yang disebabkan oleh berlebihannya sufisme, sedikitnya kurikulum islam, tertutupnya pintu ijtihad, adanya pemberontakan serta serangan dari luar yang mengakibatkan runtuhnya sendi sendi pendidikan dan kebudayaan islam.
3.       Masa pembaharuan pendidikan islam diawali oleh pendudukan Napoleon Bonaparte di mesir yang akhirnya menyadarkan masyarakat islam akan keterpurukannya dan bangkitlah semangat umat islam berjuang untuk berdiri dan mengembangkan pendidikan sebagaimana sejarah keemasan pendidikan islam di masa lampau dan pola pembaharuan pendidikan islam yaitu pembaharuan islam yang beriorentasi pada pola pendidikan modern di Eropa, pemurnian ajaran agama islam dan kekayaan sumber daya bangsa masing masing serta bersifat nasionalisme dan juga terlaksananya masuknya kurikulum pendidikan modern ke dalam sistem pendidikan tradisional maupun agama.            

DAFTAR PUSTAKA

Nizar, Samsul. 2009. Sejarah Pendidikan Islam Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Et, al zuhairini. 2008. Sejarah pendidikan islam. Jakarta: bumi aksara.
Djuhan, widda, M. 2009. Sejarah peradaban islam. Ponorogo: lembaga penerbitan pengembangan ilmiah STAIN ponorogo.
Sunanto, musyrifah. 2003. Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam. Jakarta: prenada media  


[1]Prof.Dr.H Samsul Nizar, MAg, Sejarah Pendidikan Islam Menelusuri Jejek Sejarah Pendidikan Era Rosululloh Sampai Indunesia, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009) Hal 57
[2] Dra Zuhairini et al, Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta : Bumi Aksara, 2008) hal 88
[3] M. Widda Djuhan M.Si, Sejarah Peradaban Islam(Ponorogo : Lembaga Penerbitan Pengembangan Ilmiah STAIN Ponorogo, 2009) Hal. 50
[4]Ibid hal 92
[5] Ibid hal. 61
[6][6]Ibid hal 94-99
[7]Ibid hal 127
[8] Prof. Dr. Hj Musyrifah Sunanto. Sejarah islam klasik perkembangan ilmu pengetahuan islam (Jakarta : prenada media, 2003) hal 68-116
[9] Ibid hal 124

0 Response to "Sejarah Pendidikan Islam Antar Waktu"

Posting Komentar