Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang merefleksi, radikal dan integral mengenai hakikat imu pengetahuan itu sendiri. Filsafat ilmu merupakan penelusuran dalam pengembangan filsafat pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam suatu kesatuan menampakkan diri secara dimensional. Filsafat merupakan kegiatan olah pikir manusia yang terarah pada upaya mencari sebab musabab atas segala sesuatu dan bagaimana upaya manusiaa setelah mengetahui hal tersebut.
Ilmu yang menggambarkan aktifitas masyarakat ilmiah dengan aktifitasnya seperti ekspedisi, penelitian dan sebagainya sebagai aplikasi dalam mencari dan menemukan suatu hasil yang secara pragmatis hendak di capai. Adapun ilmu sebagai produk menunjukkan hasil karya karya ilmiah, teori paradigm sera hasil terapannya berupa teknologi. Oleh karena itu, dalam maklah ini akan kami sejikan bagaimana filsafat, paradigma ilmu pengetahuan dan teori.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari filsafat, paradigma, ilmu pengetahuan dan teori?
2. Bagaimana filsafat paradigma ilmu pengetahuan dan teori?
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian filsafat, paradigma, ilmu pengetahuan dan teori
Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Inggris philosophy, bahasa Arab falsafah, bahasa Yunani philoshophia(cinta akan kebijaksanaan)
Secara terminology terdapat beberapa pengertian:
· Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
· Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata
Menurut beberapa tokoh:
· Menurut Poerdjawaratnya filsafat merupakan pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang secara dalam-dalamnya dari segala sesuatu berdasarkan pemikiran belaka.
· Menurut Hasbullah Bakry filsafat merupakan pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana manusia setelah mengetahui pengetahuan itu.[2]
Dapat disimpulkan pengertian filsafat adalah pengetahuan yang berusaha untuk mengetahui hakikat segala sesuatu yang berkenaan dengan tuhan, manusia dan alam semesta dan bagaimana upaya yang dilakukan setelah mendapatkan pengetahuan tersebut.
Paradigma secara etimologis diartikan sebagai model teori ilmu pengetahuan atau kerangka berfikir.
Secara terminology diartikan sebagai pandangan mendasar para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang senantiasa dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan merupakan gabungan dari 2 kata sciencedan knowledge. Ilmu pengetahuan merupakan rangkaian aktifitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional mengenai suatu pengetahuan yang spesifik.[3]
Teori secara sederhana diartikan sebagai statement yang sudah teruji kebenarannya.[4]
Paradigma ilmu pengetahuan merupakan model/kerangka berfikir beberapa komunitas ilmuan tentang gejala gejala dengan pendekatan fragmentarisme yang cenderung terspesialisasi berdasarkan langkah langkah ilmiah menurut bidangnya masing masing.[5]
Menurut Thomas S Kuhn paradigma ilmu pengetahuan adalah suatu asumsi dasar dan asumsi teoritis yang umum(merupakan suatu sumber nilai)sehingga menjadi suatu sumber hokum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.[6]
Dapat dsimpulkan bahwa paradigma ilmu pengetahuan dan teori adalah asumsi dasar dan teoritis yang bersifat umum yang merupakan sumber nilai sehingga menjadi sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri dan terspesialisasi berdasar bidangnya masing masing.
II. Paradigma Ilmu Pengetahuan Dan Teori
Ada 3 tahapan dalam paradigma ilmu pengetahuan dam teori
1. Tahap pertama
Paradigma disini membimbing dan mengarahkan aktifitas ilmiah dalam masa ilmu normal (normal science). Disini para ilmuan berkesempatan menjabarkan dan mengembangkan paradigma sebagai model ilmiah yang di gelutinya secara rinci dan mendalam. Dalam tahapan ini para ilmuan tidak bersikap kritis terhadap paradigma yang membimbing aktifitas ilmiahnya selama menjalankan aktifitas para ilmuan menjumpai berbagai fenomena yang tidak dapat di terangkan dengan paradigma yang digunakan sebagai bimbingan atau arahan aktifitas/anomalinya,
Anomaly merupakan suatu keadaan yang menunjukkan ketidak cocokan antara kenyataan dan paradigma yang di pakai.
2. Tahap ke dua
Adanya anomaly tersebut menimbulkan kecurigaan/pradugaan sehingga mulai diperiksa dan dipertanyakan mengenai paradigma tersebut.
3. Tahap ke tiga
Para ilmuan bisa kembali lagi ke jalan ilmiah yang sama dengan memperluas dan mengembangkan suatu paradigma tandingan yang dipandang bisa memecahkan masalah dan membimbing aktifitas ilmiah berikutnya. Proses perubahan atau peralihan paradigm lama ke paradigma baru inilah dinamakan revolusi ilmiah.
Macam macam paradigma ilmu pengetahuan
1. Paradigma kualitatif
Proses penelitian berdasarkan metodologi yang menyelidiki fenomena social untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif dengan menggunakan metode berfikir induktif
2. Paradigma deduksi-induksi
Penelitian deduksi (penelitian dengan pendekatan kuantitatif). Analisis data-kesimpulan.
Penelitian induksi(pendekatan kualitatif). Pengumpulan data-observasi-hipotesis-kesimpulan.
3. Paradigma piramida
Kerangka berfikir/model penyelidikan ilmiah yang tahapannya menyerupai piramida. Terbagi menjadi:
· Piramida berlapis, yang menunjukkan semakin ke atas berarti tujuan semakin tercapai yaitu ditemukannya teori baru
· Paramida ganda, yang di buat berdasarkan piramida yang sudah ada
· Piramida terbalik, piramida yang di buat berdasarkan teori yang sudah ada
4. Paradigma siklus empiris
Kerangka berfikir atau model penyelidikan ilmiah berupa siklus
5. Paradigma rekonstruksi teori.
Model penyelidikan ilmiah yang berusaha merancang kembali teori atau metode yang telah ada dan digunakan dalam penelitian. Agar model rekonstruksi teori dapat di terapkan dengan baik, pemilihan dan penguasaan teori tertentu yang dianggap relevan dengan penelitian sangat menunjang keberhasilan teorinya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 tahap dalam paradigma ilmu pengetahuan yaitu tahap pertama, tahap ke dua, dan tahap ke tiga. Macam macam paradigm ilmu pengetahuan ada 5 yaitu paradigma kualitatif, deduktif dan induktif, piramida,siklus empiris dan paradigma rekonstruksi teori.
Teori ilmu pengetahuan
1. Teori korespondensi
Kebenaran atau keadaan benar apabila ada persesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan/pendapat dengan obyek yang dituju oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
2. Teori koherensi
Kebenaran atau keadaan benar apabila ada persesuaian antara pernyataan dengan pernyataan yang lain yang sudah lebih dulu diketahui, diterima dan diakui sebagai hal yang benar dan berdasarkan pada penyaksian/justifikasi tentang kebenaran, karena putusan dianggap benar apabila mendapatkan persaksian oleh putusan yang lainnya yang sudah di ketahui/tahan uji.
3. Teori pragmatisme
Menurut teori ini kebenaran atau keadaan benar semata mata tergantung dari kemanfaatannya.[7]
Dari pngertian diatas dapat disimpulkan bahwa teori ilmu pengetahuan ada yaitu teori korespondensi, koherensi dan teori pragmatisme.
BAB 111
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Filsafat adalah pengetahuan yang berusaha untuk mengetahui hakikat segala sesuatu yang berkenaan dengan tuhan, manusia dan alam semesta dan bagaimana upaya yang dilakukan setelah mendapatkan pengetahuan tersebut.
2. Paradigma diartikan sebagai pandangan mendasar para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang senantiasa dipelajari oleh satu cabang ilmu pengetahuan.
3. Ilmu pengetahuan merupakan gabungan dari 2 kata science dan knowledge. Ilmu pengetahuan merupakan rangkaian aktifitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional mengenai suatu pengetahuan yang spesifik.
4. Teori secara sederhana diartikan sebagai statement yang sudah teruji kebenarannya.
5. Paradigma ilmu pengetahuan dan teori adalah asumsi dasar dan teoritis yang bersifat umum yang merupakan sumber nilai sehingga menyadi sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, cirri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri dan terspesialisasi berdasar bidangnya masing masing.
6. Tahap dalam paradigma ilmu pengetahuan yaitu tahap pertama, tahap ke dua, dan tahap ke tiga. Macam macam paradigm ilmu pengetahuan ada 5 yaitu paradigm kualitatif, deduktif dan induktif, piramida,siklus empiris dan paradigma rekonstruksi teori.
7. Teori ilmu pengetahuan ada yaitu teori korespondensi, koherensi dan teori pragmatisme.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal, Dr, MA. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta:PT Grafindo Persada.
Faruq, Ahmad. M. Fil.I. 2009. Filsafat Umum. Ponorogo: STAIN Po Press
Surajiyo, Dr. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta:PT Bumi Aksara
Tafsir, Ahmad, Dr, Prof. 2004. Filsafat Umum. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Suriasumantri, S, Jujun. 2005. Filsafat Ilmu. Jakarta:PT Pustaka Sinar Harapan
Ulum, Miftahul, Dr, M.Ag, dkk. 2010. Pengantar Filsafat Pendidikan. Ponorogo:STAIN Po Press
http//id.shvoong.com./humanities/philosophy/1970149-Paradigma-Ilmu-Pengetahuan/#ixzz1LYTIdv8w
[1] Ahmad faruq M Fil I. Filsafat umum. (ponorogo:STAIN Po Press.2009).hal 5
[4] Basuki as’adi M.Ag dan Dr. miftahul ulum M.Ag. pengantar filfafat pendidikan.(ponorogo:STAIN Po Press. 2010) hal 2
[5] http//id. Shuroong.com/humanities/philoshophy/1970149 paradigma-ilmu-pengetahuan/1x22ILYTI dv8w
[6] Drs. Surajiho. Filsafat ilmu dan perkembangannya di Indonesia.(Jakarta:PT Bumi aksara. 2007) hal 157
0 Response to "Filsafat, Paradigma, Ilmu Pengetahuan dan Teori"
Posting Komentar