Hati-hati pilih sekolah Perguruan Tinggi, ajaran radikal target generasi muda kampus | Di Kabupaten Ponorogo pilihlah kampus ini



Ditengah-tengah maraknya radikalisme agama yang tentunya dipengaruhi
oleh berkembangnya ajaran kelompok garis keras diluar Ahlusunnah wal jamaah, pada akhir-akhir ini semakin berkembang di berbagai lapisan masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa yang dipelopori oleh kelompok tertentu, dengan sengaja mentarget untuk merekrut generasi penerus bangsa yaitu anak-anak muda yang cerdas dan yang mempunyai emosional tinggi, tetapi masih awam pengetahuan agamanya alias tidak berbasis pesantren. Para orang tua, wali, guru ataupun tokoh masyarakat seharusnya bertanggung jawab penuh dengan memberikan pengarahan kepada generasi penerus bangsa ini agar memilih dan memilah kampus ataupun sekolah yang benar-benar mengajarkan anti radikalisme serta memberikan pemahaman keagamaan yang benar-benar Alhusunnah wal jamaah

Radikalisme secara bahasa memiliki pengertian yang sama dengan fundamentalisme, yaitu Fundamental mengandung arti “dasar” dan “penting”. Adapun Radikalisme berasal dari kata radikal (radical) artinya juga “dasar”. Dengan pertimbangan  adanya kemiripan arti tersebut fundamentalisme dan radikalisme sering disebut secara bersamaan. Dalam pengertian yang lebih luas, radikal mengandung arti suatu tindakan teror yang berhubungan dengan penanganan spontan untuk menuju perubahan sosial yang dilakukan secara spontan termasuk cara kekerasan 1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) radikaisme memiliki makna “Paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, sikap ekstrem dalam suatu aliran politik. 2

Salah satu jalan untuk memutus mata rantai radikalisme yang berkembang ditanah air ini adalah dengan deradikalisasi dan deideologisasi sebagai upaya mengembalikan watak asli Islam Nusantara yang penuh toleransi, kedamaian dan keharmonisan dengan budaya lokal. Pada gilirannya akan membentuk kesadaran keagamaan yang “humanis religius” dimana interaksi sosial lebih berdasarkan relasi kemanusiaan dari pada relasi agama.
Deradikalisasi adalah segala upaya untuk menetralisir paham-paham radikal melalui pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama, dan sosial budaya bagi mereka yang dipengaruhi atau terekposes paham radikal atau prokekerasan. Sedangkan deideologisasi adalah suatu upaya untuk menghentikan proses pemahaman dan penyebaran ideologi Islam radikal yang dimiliki oleh kelompok-kelompok garis keras atau pelaku teror. Sehingga deideolgisasi menjadi kunci utama dalam penyadaran atau proses reorientasi pemikiran kelompok radikal agar dapat kembali kepada Islam yang sesungguhnya

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) deideologi diartikan berhentinya proses pendalaman (penyebaran) ideologi. 3 Deideologisasi berupaya menghentikan ideologi-ideologi yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segala pluralitas serta kehidupan berdemokrasi.
Salah satu langkah atau jalan dalam memutus rantai radikalisme ini, tentunya kepada genenerasi muda atau generasi penerus bangsa sekarang ini dengan disekolahkan atau diberi pendidikan pada sekolah atau kampus yang benar-benar menjaga dan membentengi dari paham-paham diluar Ahlusunnah wal jamaah.

Dari pengamatan Admin, kampus yang saat ini benar-benar menjaga atas masuknya aliran diluar Ahlusunnah wal Jamaah yang ada di Kabupaten Ponorogo adalah kampus INSURI Ponorogo yang beralamatkan di Jl. Batoro Katong 32 Ponorogo, dengan alamat website http://www.insuriponorogo.ac.id Insha Alloh kampus ini akan selalu membentengi terhadap aliran-aliran radikal yang sangat mengancam keutuhan NKRI


1 Abdul Muin M, dkk. Pendidikan Pesantren dan Potensi Radikalisme (Jakarta: Prasasti, 2007), 21.
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua, Cet.IV (Jakarta: Balai pustaka, 1995), 808.
3. Ibid, 217

0 Response to "Hati-hati pilih sekolah Perguruan Tinggi, ajaran radikal target generasi muda kampus | Di Kabupaten Ponorogo pilihlah kampus ini"

Posting Komentar