Valentine's day sebetulnya bukan mengagung-agungkan cinta dan kasih sayang, tapi lebih ke arah yang mengumbar nafsu, agar dibiarkan bangkit dan liar tanpa kendali. Sehingga pada hari (Valentine's day) itu terjadi legalisasi pernyataan cinta yang tidak seharusnya. Pada hari itu terjadi kemaksiatan sehingga panji syetan berkibar tinggi dengan keberhasilannya membujuk mengikutinya. Dibalik acara gemerlap pesta Valentine's day tersimpan sejarah yang tidak tepat untuk dirayakan ummat Islam. Banyak orang yang tertipu dengannya, sehingga terasa manis dan indah ternyata merupakan akidah yang diharamkan oleh Islam.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isro: 36)
Sobat Muslim, dulu Rasulullah pernah bersabda Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: "Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" ( HR. Bukhori dan Muslim )
Apa yang dikatakan Rasulullah saw sungguh benar, coba saja kita liat, kita banyak sekali meniru budaya orang-orang diluar islam. model rambut, model pakaian dan lain sebagainya.
Mereka merayakan hari–hari para dewa alias Valentine, harinya para dewa dan para martir Valentine day memiliki banyak sekali hubungan dengan para dewa, Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.
Aksesoris dan atribut valentine sendiri penuh dengan simbol-simbol pagan, seperti gambar Cupid (bayi bersayap dengan panah)” yang menurut mitologi Romawi anak laki-laki Dewi Venus, dewi cinta dan kecantikan dan Nimrod “the hunter” dewa matahari.
Dulu, sebelum ada istilah valentine day, pertengahan februari memang sudah dihubung-hubungin sama yang namanya cinta dan kesuburan, dalam kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Bukan cuma itu, di Roma kuno 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, sebuah perayaan buat Lupercus, dewa pelindung tanaman obat dan hasil bumi (kesuburan), yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing (Nah dewa lagi kan…). Ritualnya dimulai dengan persembahan korban kambing kepada sang dewa yang dilakukan oleh para pendeta lupercus kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jalanan kota Roma membawa potongan-potongan kulit domba itu dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.
Perayaan ini tetap exsis sampai agama Kristen mulai merambah ke Roma, untuk mendekatkan kaum pagan itu agar masuk ke dalam agama Kristen, pada tahun 498 M, paus Gelasius merubah acara ini dengan valentine day. Dan memindahkan hari itu sehari lebih awal yaitu tanggal 14 februari.
Mengenai nama valentin, Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda: • seorang pastur di Roma • seorang uskup Interamna (modern Terni) • seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Sebenernya hubungan ketiga martir ini dengan hari raya cinta ga jelas, Paus Gelasius I, pada tahun 496 juga menyatakan bahwa sebenarnya ga ada yang diketahui mengenai martir-martir ini tapi hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Meskipun tidak jelas, tetapi tetap saja ada cerita-cerita yang beredar mengenai pastor bernama valentine tersebut .
Nama Valentine yang pertama, dihukum mati oleh Kaisar Claudius II pada 14 Februari 270 M. waktu itu kaisar nganggap tentaranya bisa makin besar kalau mereka ga nikah, jadi ia melarang pria untuk nikah dan tinggal bersama keluarga, seluruh pertunangan dan pernikahan di romawi dibatalkan untuk memperkuat militer.
Sebagai bentuk ketidaksetujuan, Uskup valentine (pastor) bersama uskup Marius dan para pendeta kristiani lainnya sering menikahkan pasangan Romawi secara diam-diam. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh jua, dan akhirnya perbuatan valentine diketahui, ia pun ditangkap dan dipenjara kemudian ia dihukum, dipukuli dengan tongkat, dilempari batu, dan dipenggal kepalanya hingga tewas. (ngeri juga yah..)
Karena hukumannya pas terjadi tanggal 14 Februari 270 M tepat satu hari sebelum orang-orang Romawi mengadakan festival Lupercalia, yang jatuh pada 15 Februari. Maka untuk mengenang jasa dan pengorbanan Uskup Valentine sekaligus menghormati tradisi rakyat, para pastor Romawi menentukan tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine.
Konon katanya, Sebelum Valentine ditangkap, ia suka ngasih bunga di tamannya pada anak-anak. pas ia ditahan di penjara, anak-anak sering mengunjunginya, melempar bunga-bunga segar dalam penjara. Selama dalam kurungan, ia berhasil menyembuhkan mata seorang gadis buta, anak penjaga menara, berkat imannya yang teguh dan kasihnya yang besar. Valentine jatuh cinta lalu secara kontinyu menulis surat cinta pada sang gadis. Sebelum ia menghadapi saat terakhirnya, sepucuk surat terakhir yang ditandatanganinya, ia tuliskan sebuah kalimat "From Your Valentine" kepada gadis itu. Sebuah ekspresi kasih sayang yang hingga sekarang digunakan banyak orang. Setelah Valentine meninggal, di atas makamnya, tumbuh sebatang pohon ginko warna pink yang berdaun lebat, melambangkan cinta yang abadi.
Sedangkan Valentino yang kedua adalah seorang bishop dari Interamna (Terni modern). Dua martir ini lalu diberi gelar santo karena pengorbanannya --santo pelindung bagi pasangan yang sedang jatuh cinta. Hingga pada 469 M, Paus Gelasius mengumumkan setiap tahun pada 14 Februari sebagai Hari Valentine.
Karena kisah-kisah di atas memang tidak jelas asal-usulnya, maka Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Sebelum abad keempat belas, hari valentine dianggap sebagai hari perayaan atas kematian valentine dan tidak pernah diasosiasikan dengan cinta yang romantis.
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada hari Santo Valentinus") When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya")
Sejak saat itu hari valentine dirayakan sebagai hari untuk mengungkapkan kasih sayang dengan saling menukar kartu dan hadiah. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan
Nah.. sobat muslim.. Coba kita liat temen-temen di sekeliling kita, kebanyakan mereka adalah muslim, apa yang mereka lakuin ketika datang hari valentine ? Bener kan apa kata Rasulullah? “bahkan jika mereka masuk ke lubang biawak, kalian akan mengikuti mereka “ Meski banyak sekali nilai-nilai kesyirikan dan penipuan yang dikandung dalam hari itu, tetap saja banyak kaum muslim yang mengikuti.
Hari Kasih Sayang ? Mungkin ada yang bertanya, lho ngungkapin kasih sayang kok dilarang.. katanya islam agama kasih sayang ? Sobat.. Dalam islam semua hari adalah hari untuk menumpahkan kasih sayang, kasih sayang itu bukan monopoli antara lelaki dan wanita, tetapi semua kaum muslim wajib untuk kita cintai sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Kita susah jika saudara kita merasa susah dan senang ketika mereka senang, bahkan seorang muslim tidak sempurna keislamannya sebelum bisa mencintai saudaranya sebagaimana mencintai diri sendiri. Rasulullah bersabda : Tidaklah beriman seorang dari kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri (HR Bukhari, 13, Muslim 71)
Ungkapan kasih sayang dalam islam lebih konkrit, bukan hanya sekedar omongan kosong “aku mencintaimu”, yang hanya dilakukan setaun sekali, itu juga Cuma ucapan bukan perbuatan.. lebih parah lagi dilakukan pas perayaan kematian santo nasrani, atau perayaan dewa lupercus dan perkawinan hera dan zeus,…udah gitu pake kartu yang ada gambar si cupid, dewa cinta dari romawi.. dan ujung-ujungnya bukan mencintai tapi minta dicintai, mempermainkan wanita dengan serendah-rendahnya bahkan sering sampai pegangan tangan, ciuman, atau … wah.. parah bener kan.
Islam itu meminta perbuatan nyata, bukan omong kosong macam itu dan mendorong kita untuk selalu memberi bukan menerima, Banyak sekali anjuran untuk melakukan perbuatan nyata untuk menumbuhkan rasa kasih sayang di antara umat muslim, walaupun sebagian terlihat remeh seperti anjuran untuk berwajah ceria pada sesama, membantu seorang naik kendaraan, membantu membawakan bawaan barang saudara, menghormati tetangga, menghargai orang tua, mencintai anak-anak, menyingkirkan kotoran dari jalan kaum muslim, dll.
Dikisahkan bahwa seorang dimasukan ke surga hanya karena menyingkirkan duri dari jalan, karena takut mengganggu saudaranya yang berjalan disitu. perbuatan-perbuatan yang terlihat remeh tetapi dapat menumbuhkan cinta kasih, dan besar nilainya di sisi Allah SWT.
Cukuplah bukti mengenai kasih sayang di antara muslim dengan anjuran untuk saling mengucapkan salam ketika berjumpa, salam adalah doa, dan salam adalah pengikat yang menyatukan hati-hati kaum muslim baik yang dikenal maupun tidak.
Rasulullah bersabda “Maukah kalian kuberi tahu mengenai hal, yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai ?.. Sebarkanlah salam “ (HR Muslim, 93)
Bukan hanya kepada sesama manusia tetapi kita juga diwajibkan mencintai semua makhluk Allah, seorang wanita disiksa karena membiarkan kucingnya mati kelaparan di sisi lain seorang pelacur dimasukan surga karena memberi minum kepada anjing yang kehausan.
Kita dilarang untuk kencing di atas lubang di bumi agar tidak mengganggu penghuni lubang itu baik berupa hewan atau jin, dan diperintah untuk membuat nyaman hewan sembelihan sebelum disembelih… maka alangkah piciknya mereka yang meringkas makna ungkapan kasih sayang hanya dalam satu hari saja.
Perhatikan, Betapa universalnya pesan cinta yang dikumandangkan oleh islam … Betapa sucinya islam memandang cinta.. (Sumber : http://www.facebook.com/nailul.khoiri.7)
Kata Kunci:
Valentine's Day, Hari Kasih Sayang, Apa valentine, sejarah hari valentine, hukum memperingati hari valentine, sayang, cinta, sex, keindahan kasih sayang, ayo bercinta
0 Response to "Valentine's Day"
Posting Komentar