Makalah, Modul Tata Cara Sujud Di Luar Sholat Dan Tata Cara Puasa



MODUL MATERI PAI
TATA CARA SUJUD DI LUAR SHOLAT DAN TATA CARA PUASA



FAKULTAS TARBIYAH  PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
PONOROGO 2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN

Mata Pelajaran        :    Fiqih
Kelas/semester       :    VIII/I (ganjil)
Alokasi waktu        :    2x35 menit (2x pertemuan)

I.    Standart Kompetensi
1.      Melaksanakan tata cara sujud di luar sholat
2.    Melaksanakan tata cara puasa

II. Kompetensi Dasar
1.1.   Menjelaskan ketentuan sujud syukur dan sujud tilawah
1.2.   Mempraktikkan sujud syukur dan sujud tilawah
2.1.   Menjelaskan ketentuan puasa
2.2. Menjelaskan macam macam puasa


III. Indikator
1.1.1.   Peserta didik mampu mendefinisikan pengertian sujud syukur tanpa melihat teks dengan lancar dan benar.
1.1.2.   Peserta didik mampu mendefinisikan sujud tilawah  tanpa melihat teks dengan benar.
1.1.3.   Peserta didik mampu menyebutkan ketentuan sujud syukur dan sujud tilawah tanpa melihat teks dengan benar
1.2.1.   Peserta didik mampu memperagakan sujud syukur dan sujud tilawah tanpa melihat teks dengan benar
1.2.2.   Peserta didik mampu mempraktikkan sujud syukur dan sujud tilawah tanpa melihat teks dengan benar
2.1.1.   Peserta didik mampu mendefinisikan pengertian  puasa baik secara bahasa maupun istilah tanpa melihat teks dengan benar
2.1.2.   Peserta didik mampu menyebutkan ketentuan-ketentuan  puasa  tanpa melihat teks dengan benar
2.1.3.   Peserta didik mampu menjelaskan ketentuan-ketentuan  puasa  tanpa melihat teks dengan benar
2.2.1.   Peserta didik mampu menyebutkan macam-macam puasa  tanpa melihat teks dengan benar
2.2.2.   Peserta didik mampu mendefinisikan macam-macam puasa  tanpa melihat teks dengan benar

IV. Tujuan Pembelajaran
1.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu mendefinisikan pengertian sujud syukur tanpa melihat teks dengan lancar dan benar.
2.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu mendefinisikan sujud tilawah  tanpa melihat teks dengan benar.
3.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu menyebutkan ketentuan sujud syukur dan sujud tilawah tanpa melihat teks dengan benar
4.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu memperagakan sujud syukur dan sujud tilawah tanpa melihat teks dengan benar
5.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu mempraktikkan sujud syukur dan sujud tilawah tanpa melihat teks dengan benar
6.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu mendefinisikan pengertian  puasa baik secara bahasa maupun istilah tanpa melihat teks dengan benar
7.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu menyebutkan ketentuan-ketentuan  puasa  tanpa melihat teks dengan benar
8.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik  mampu menjelaskan ketentuan-ketentuan  puasa  tanpa melihat teks dengan benar
9.      Setelah menyimak ceramah, mengkaji teks dan tanya jawab peserta didik mampu menyebutkan macam-macam puasa  tanpa melihat teks dengan benar
10.  Setelah menyimak ceramah dan mengkaji teks peserta didik mampu mendefinisikan macam-macam puasa  tanpa melihat teks dengan benar

BAB II
ANALISIS STRUKTUR MATERI


A.      Sujud Syukur dan Sujud Tilawah
1.      Pengertian sujud syukur
2.      Ketentuan sujud syukur
3.      Pengertian sujud tilawah
4.      Ketentuan tata cara sujud tilawah

B.       Puasa
1.      Pengertian puasa
2.      Ketentuan puasa
3.      Macam macam puasa





BAB III
PEMBAHASAN MATERI


A.    SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH
1.     Pengertian Sujud Syukur
Sujud syukur adalah sujud terima kasih karena mendapat nikmat (keberuntungan) atau terhindar dari mara bahaya. Dan hukum sujud syukur adalah sunnah

2.     Ketentuan Sujud Syukur
Sujud syukur disyariatkan ketika mendapat kan keberuntungan, mendapatkan nikmat atau terhindar dari mara bahaya, dan tidak di syaratkan di sertai sholat, berwudhu dan menghadap kiblat, cukup ketika mendapatkan keberuntungan kemudian bersujud.
Hal ini sesuai dengan perkataan Abu Bakar Ra,”Apabila nabi Saw mendapatkan berita menarik atau membuatnya gembira maka beliau menjatuhkan diri dan langsung bersujud sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi.”

3.     Pengertian Sujud Tilawah
Sujud tilawah adalah sujud bacaan. Disunahkan sujud tilawah bagi orang yang membaca ayat ayat sajadah, begitu juga orang yang mendengarkannya.

4.     Ketentuan Sujud Tilawah
Ketentuan Sujud tilawah antara lain:
a.  Apabila sujud tilawah dilaksanakan di dalam sholat berjamaah maka apabila imam membaca ayat sajadah kemudian sujud, maka makmum harus mengikuti imam, tetapi apabila imam tidak sujud tilawah maka makmum harus mengikuti gerakan imam.
b.    Apabila sujud tilawah di laksanakan di luar sholat maka rukunnya adalah
·   Niat
·   Takbiratul ihrom
·   Sujud
·   Memberi salam ketika sesudah duduk
Adapun yang dibaca ketika sujud tilawah adalah



 Artinya:”Sujudlah wajahku. Dzat yang menciptakannya, yang membuka pendengaran serta penglihantannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maka Maha Mulia lah Allah, sebaik-baik Dzat Yang Mencipta”.

B.     PUASA
1.     Pengertian Puasa
Puasa secara bahasa berarti Al-shoum yang berarti menahan.
Puasa secara istilah berarti suatu ibadah yang di perintahkan Allah yang di laksanakan dengan cara menahan makan dan minum ,berhubungan jima’(seksual), dan istimna’ dari pagi(terbit fajar) sampai sore(terbenam matahari),serta perbuatan-perbuatan yang merusak nilai puasa.

2.     Ketentuan-Ketentuan Puasa
a.       Rukun puasa
Rukun Puasa antara lain:
1)   Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Misalnya makan dan minum, berhubungan dengan lawan jenis.
2)    Niat adalah berkehendak/berkeinginan untuk melaksanakan besok hari dengan sadar dan dilaksanakan ketika malam hari sebelum terbit fajar.
Apabila puasa wajib ramadhan, maka niatnya adalah sebagai berikut:


Apabila puasa sunah maka niatnya adalah sebagai berikut:


b.       Syarat wajib puasa
1)   Beragama islam
2)   Baligh dan berakal
Baligh disini diartikan anak kesil tidak diwajibkan berpuasa sampai dia mumayyiz (dapat membedakan mana yang baik dan yang salah)
Adapun pengertian berakal adalah tidak gila.
3)   Kuat berpuasa dan mukim
Kuat puasa diartikan sehat jasmani dan rohaninya, sehingga orang yang dalam keadaan sakit dan dirasa tidak kuat, maka dianjurkan untuk tidak berpuasa.
Sedangkan mukim disini diartikan sebagai musafir(orang yang dalam perjalanan tidak diwajibkan berpuasa)tetapi wajib mengganti di lain kesempatan sebanyak puasa yang ditinggalkan.
c.       Syarat sah puasa
·   Islam
·   Niat
·   Suci dari haid dan nifas
·   Dilakukan di hari yang diperbolehkan berpuasa
d.      Hal yang membatalkan puasa
·   Makan dan minum di sengaja
·   Muntah dengan di sengaja
·   Haid dan nifas
·   Istimna’(melakukan kesenagan yang berhubungan/menimbulkan syahwat, seperti berhubungan dengan suami/istri dll)
e.       Cara melaksanakan puasa
Sebelum terbit fajar, seseorang yang hendak melaksanakan puasa besok hanya dianjurkan makan dan sahur, tujuannya untuk menambah tenaga jasmani di siang harinya. Ketika malam harinya diperintahkan untuk berniat puasa besok harinya. Setelah terbit fajar, ia harus memulai menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sampai terbenam matahari, setelah terbenam matahari dianjurkan berbuka dengan kurma/ sesuatu yang manis.
Adapun do’a ketika berbuka puasa adalah sebagai berikut




Artinya,”Ya Allah, karena Engkau saya berpuasa, dan dengan rejeki pemberianmu aku berbuka, dahaga telah lenyap dan urat urat telah minum, serta pahala telah tetap bila Allah menghendaki.”

3.     Macam Macam Puasa
Puasa wajib
yaitu puasa yang apabila dikerjakan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakan maka mendapat dosa.
Misalnya:
·         puasa wajib bulan ramadhan
·         puasa kafarat adalah puasa yang dilaksanakan sebagai ganti karena telah melanggar ketentuan hukum islam.
·         Puasa nadzar
1.      Puasa sunah
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan maka tidak berdosa
Misalnya:
·      Puasa 6 hari bulan syawal
·      Puasa hari Senin dan Kamis
·      Puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharrom
2.      Puasa makruh
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa. Diantara puasa makruh adalah puasa wishal (puasa yang bersambung, antara puasa hari ini dengan puasa besok dengan tanpa berbuka atau sahur)
3.      Puasa haram
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan akan berdosa.
Misalnya
·      Puasa sepanjang masa
·      Puasa pada 2 hari raya idul fitri dan idul adha
·      Puasa pada tanggal 11, 12 dan 13 pada hari Tasyriq






BAB IV
EVALUASI HASIL BELAJAR

A.    Teknik penilaian
1.      Tes tulis
2.      Praktek
B.     Instrument penilaian
1.      Uraian
2.      Praktek secara langsung
C.     Contoh instrument
I.      Pertanyaan
1.      Apa pengertian sujud syukur?
2.      Bagaima ketentuan tata cara  sujud syukur?
3.      Apa pengertian sujud tilawah?
4.      Bagaimana hukum sujud tilawah?
5.      Apa pengertian puasa secara istilah?
6.      Sebutkan rukun, syarat wajib, syarat sah puasa serta hal hal yang membatalkan puasa!
7.      Sebutkan macam macam puasa!
8.      Sebutkan contoh puasa sunnah!
9.      Apa pengertian puasa makruh?
10.  Apa hukum puasa pada 2 hari raya idul fitri dan idul adha?

Jawaban:
1.      Sujud syukur adalah sujud yang dilaksanakan karena mendapatkan nikmat(keberuntungan) atau terhindar dari mara bahaya
2.      Ketentuan tata cara sujud syukur yaitu ketika mendapatkan nikmat dan keberuntungan serta ketika terhindra dari mara bahaya dan tidak di syaratkan harus dalam keadaan suci (berwudhu) atau menghadap kiblat.
3.      Sujud tilawah adalah sujud yang dilaksanakan ketika membaca ayat ayat sajadah ataupun mendengarkannya
4.      Hukum sujud tilawah adalah sunnah bagi orang yang membaca ayat sajadah maupun yang mendengarkannya.
5.      Puasa adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT yang dilaksanakan dengan cara menahan makan dan minum serta hubungan jima’ dan istimna’  serta perbuatan yang dapat merusak nilai puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari
6.      Rukun puasa yaitu menahan diri  dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dan niat
Syarat wajib puasa yaitu islam, baligh, berakal, dan mampu berpuasa
Syarat sah puasa yaitu islam, niat, suci dari haid dan nifas, dilakukan di hari yang diperbolehkan berpuasa.
Hal yang membatalkan puasa yaitu makan dan minum disengaja, muntah disengaja, haid dan nifas, istimna’ dan gila ketika sedang berpuasa.
7.      Macam macam puasa yaitu puasa sunnah, puasa wajib, puasa makruh dan puasa haram.
8.      Contoh puasa sunnah adalah puasa Senin dan Kamis, puasa tanggal 9 dan 10 bulan Muharrom, puasa setiap tanggal 13, 14 dan 15 tiap bulan.
9.      Puasa makruh adalah puasa yang apabila dikerjakan tidak mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.
10.  Hukum puasa pada 2 hari raya idul fitri dan idul adha adalah haram.
II.                Praktek
Dalam instrument praktek, praktek yang akan dilaksanakan adalahh praktek sujud syukur dan sujud tilawah.
Adapun instrument penilaiannya berupa:
1.      Ketepatan tata cara sujud syukur
2.      Ketepatan rukun dan tata cara sujud tilawah ketika di dalam di dalam sholat maupun di luar sholat.



























BAB V
PENUTUP

I.                   Kesimpulan
1.      Sujud syukur adalah sujud terima kasih karena mendapat nikmat (keberuntungan) atau terhindar dari mara bahaya
2.      Sujud tilawah adalah sujud bacaan.
Disunahkan sujud tilawah bagi orang yang membaca ayat ayat sajadah, begitu juga orang yang mendengarkannya
3.      Puasa secara bahasa berarti Al-shoum yang berarti menahan.
Puasa secara istilah berarti suatu ibadah yang di perintahkan Allah yang di laksanakan dengan cara menahan makan dan minum ,berhubungan jima’(seksual), dan istimna’ dari pagi(terbit fajar) sampai sore(terbenam matahari),serta perbuatan-perbuatan yang merusak nilai puasa.
4.      Macam macam puasa
a.       Puasa wajib
b.      Puasa sunnah
c.       Puasa makruh
d.      Puasa haram


II.                Daftar Pustaka
Zainuddin, Ritonga, Rahman. 1997. Fiqh Ibadah. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Sabiq, Sayyid. 1976. Fiqh Sunnah. Bandung: PT Al Ma’arif.
Rasyid, Sulaiman. 2003. Fiqh Islam. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.
Kamal, Malik, Abu. 2007. Fiqh Sunnah Untuk Wanita. Jakarta: Al I’tishom Cahaya Umat.

0 Response to "Makalah, Modul Tata Cara Sujud Di Luar Sholat Dan Tata Cara Puasa"

Posting Komentar