Beberapa hal solusi membuka Rezeki yang sulit atau seret



Bebenet | Setiap mahkluk hidup yang di ciptakan oleh Alloh SWT masing-masing sudah ditanggung jatah rezekinya, didalam kitab suci Al-Qur’an ada beberapa ayat yang secara jelas membicarakan masalah rezeki diantara ayat-ayatnya adalah sebagai berikut :
۞وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا وَيَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا وَمُسۡتَوۡدَعَهَاۚ كُلّٞ فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ ٦
Artinya :
Dan tidak ada satu dabbah (binatang melata pun) di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS. Hud : 6)

ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ ثُمَّ رَزَقَكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يُحۡيِيكُمۡۖ هَلۡ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَفۡعَلُ مِن ذَٰلِكُم مِّن شَيۡءٖۚ سُبۡحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ ٤٠
Artinya :
Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. Ar Rum : 40)

أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي يَرۡزُقُكُمۡ إِنۡ أَمۡسَكَ رِزۡقَهُۥۚ بَل لَّجُّواْ فِي عُتُوّٖ وَنُفُورٍ ٢١
Artinya :
Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri. (QS. Al Mulk : 21)

Dari beberapa ayat sebagaimana tersebut diatas secara jelas menginformasikan bahwa Alloh akan menjamin rezeki kepada seluruh mahkluk-Nya, Dia-lah yang menciptakan seluruh mahkluk dijagad raya ini dengan tanpa membiarkan mereka mati kelaparan. Alloh menciptakan mahkluk sekaligus menyediakan rezeki bagi mereka.
Rezeki yang telah disediakan oleh Alloh tentunya tidak serta merta datang sendiri kecuali memang Alloh menghendakinya. Dalam Surat Hud ayat 6 sebagaimana tersebut diatas disebutkan Dan tidak ada satu dabbah..........” kata “Dabbah” secara terminologi sesunggunya mempunyai arti “yang bergerak”. Dengan demikian ayat tersebut mengandung makna bahwa “Alloh akan memberi dan menjamin rezeki kepada semua mahkluk-Nya yang mau bergerak, dan bukan kepada mahkluk yang hanya diam. Bergerak dalam ayat diatas maksudnya adalah yang mau berupaya, yang mau mencari dan yang mau bekerja.
Didalam mengambil jatah rezeki dari Alloh SWT terkadang begitu susah didapat, mengapa? Atau mungkin kita salah dalam mengetuk pintu rezeki-Nya? Atau kita salah memegang kunci? Atau kita tak punya kunci sama sekali untuk membuka pintu rezeki? Atau memang pintu itu mamsih tersumbat sehingga mesti dicari kuncinya agar bisa dibuka?
Berikut ini adalah poin-poin penting amalan yang bisa memnjadi sebab turunnya kemudahan dan keberkahan rezeki, dianataranya :
1.      Dengan memperbanyak Istighfar dan taubat
Dalam Al-Qur’an Surat Nuh ayat 10 – 12 Allah berfirman :
 فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا ١٠ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا ١١ وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا ١٢
Artinya:
maka aku katakan kepada mereka: ´Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh : 10-12)

Dalam sebuah Hadist Nabi Muhammaad SAW bersabda yang artinya :
“Barang siapa yang memperbanyak istiqfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memerinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

Adapun mengenai taubat adalah sebagai berikut :
a.       Menyesali perbuatan salah atau jelek yang terlanjur dilakukannya
b.      Menahan diri dari semua perbuatan maksiat
c.       Bertekad untuk tidak mengulangi semua perbuatan jelek atau yang dilarang-Nya
d.      Bila terkait dengan hak sesama, hendaklah meminta kerelaan orang yang dirugikannya, baik dengan mengembalikan barangnya atau meminta maafnya
2.      Dengan meningkatkan ketaqwaan
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
فَإِذَا بَلَغۡنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمۡسِكُوهُنَّ بِمَعۡرُوفٍ أَوۡ فَارِقُوهُنَّ بِمَعۡرُوفٖ وَأَشۡهِدُواْ ذَوَيۡ عَدۡلٖ مِّنكُمۡ وَأَقِيمُواْ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِۚ ذَٰلِكُمۡ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَيۡءٖ قَدۡرٗا ٣
Artinya :
Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Bertaqwa dalam ayat sebagaimana tersebut diatas adalah melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan menjahui atau meninggalkan semua yang dilarang-Nya. Dalam ayat lain, dengan jelas Allah menegaskan :

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ٩٦
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-A’raf : 96)

3.      Dengan memperbanyak sedekah
Letak ketidak rasioanalan rezeki dapat dilihat dalam fenomena sedekah. Semestinya setiap harta benda yang dikeluarkan untuk apa saja akan mengurangi jumlah harta benda tersebut. Namun pada kenyataannya harta yang dikeluarkan untuk bersedekah bukannya berkurang justru akan bertambah.
Allah SWT berfirman :
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنۢبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٢٦١
Artinya :
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqoroh : 261)

Dalam surat yang lain Allah SWT berfirman :
قُلۡ إِنَّ رَبِّي يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ وَيَقۡدِرُ لَهُۥۚ وَمَآ أَنفَقۡتُم مِّن شَيۡءٖ فَهُوَ يُخۡلِفُهُۥۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ ٣٩
Artinya :
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya

4.      Dengan memperbanyak silaturrahim
5.      Dengan memberi nafkah kepada orang yang mencari ilmu khususnya ilmu agama
6.      Dengan berbuat baik kepada orang-orang miskin dan lemah
Pada nomor 4, 5 dan 6 ada beberapa hadist yang menerangkan tentang hal sebagaimana tersebut diatas, tetapi mohon maaf admin belum sempat untuk membuka-buka kitab ataupun buku yang membahasnya. Sekali lagi mohon maaf

Semoga bermanfaat

0 Response to "Beberapa hal solusi membuka Rezeki yang sulit atau seret"

Posting Komentar